Sabtu, 27 November 2010

Makalah Peningkatan Mutu Pendidkan dengan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi

BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebenarnya permasalahan inti pada dunia pendidikan sangat komplexs Berbagai hal dapat saja dipersalahkan sebagai pokok masalah yang menghambat kemajuan dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya. Namun demikian, cacatan yang dengan jelas dapat kita temukan adalah proses belajar mengajar yang masih menggunakan sistem konvensional yang mengandalkan tatap muka antara guru dan Peserta Didiknya bagaimanapun merupakan sasaran empuk dan dominan yang paling mudah menjadi sasaran bagi suara-suara kritis yang menghendaki peningkatan kualitas pada dunia pendidikan. Sehingga diperlukan solusi yang tepat dan cepat dalam mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan mutu pendidikan sekarang.


Pada dasarnya Primadona pembelajaran merupakan hasil sinergi dari tiga komponen pembelajaran utama, yakni siswa, kompetensi guru, dan fasilitas pembelajaran. Ketiga prasyarat tersebut pada akhirnya bermuara pada area proses dan model pembelajaran. Model pembelajaran yang efektif antara lain memiliki nilai relevansi dengan pencapaian tujuan pembelajaran dan memberi peluang untuk bangkitnya kreativitas guru. Kemudian berpotensi mengembangkan suasana belajar mandiri selain dapat menarik perhatian siswa dan sejauh mungkin memanfaatkan momentum kemajuan teknologi khususnya dengan mengoptimalkan fungsi teknologi informasi.


Seiring perkembangan zaman, penggunaan sistem konvensional sudah tidak efektif sebab dianggap sangat lambat dan tidak seiring dengan perkembangan teknologi informasi dimana pertukaran informasi menjadi semakin cepat dan instan. Sehingga ketidakefektifan adalah kata yang paling cocok untuk sistem ini.

Sistem konvensional seharusnya sudah ditinggalkan sejak ditemukannya media komunikasi multimedia sebagai bentuk kemajuan teknologi informasi. e-Education, istilah ini mungkin masih asing bagi bangsa Indonesia. e-education (Electronic Education) ialah istilah penggunaan teknologi informasi di bidang pendidikan.


Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, tepat waktu dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan computer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.


Banyak aspek dapat diajukan untuk dijadikan alasan untuk mendukung pengembangan dan penerapan teknologi informasi untuk pendidikan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan nasional Indonesia. Salah satu aspeknya ialah kondisi geografis Indonesia dengan banyak pulau yang terpencar-pencar dan kontur permukaan buminya yang seringkali tidak bersahabat. Teknologi informasi sangat mampu dan dijagokan agar menjadi fasilitator utama untuk meningkatkan dan meratakan pendidikan di muka bumi Nusantara, sebab teknologi informasi yang mengandalkan kemampuan pembelajaran jarak jauhnya tidak terpisah oleh ruang, jarak dan waktu sehingga semua yang diperlukan akan dapat disediakan secara online sehingga dapat diakses kapan saja.


Kemudahan itu merupakan salah satu manfaat yang didapatkan dari globalisasi yang melibatkan integrasi di berbagai bidang di antarannya pendidikan dan teknologi. Sumbangsih pemikiran dari dunia pendidikan telah melahirkan modernisasi di segala bidang kehidupan masyarakat dunia saat ini.

Berhubungan dengan hal itu, kehadiran teknologi telah meningkatkan kualitas dan keampuhan pendidikan itu sendiri. sebagaimana empat pilar pendidikan yang antara lain

1. learning to know

2. learning to do

3. learning to be

4. learning together.


Beberapa penerapan teknologi informasi yang mungkin digunakan di sekolah diantaranya adalah : Jaringan Komputer Koneksi ke Internet, Laboratorium Komputer, Sistem Informasi yang berkaitan dengan kegiatan sekolah seperti Perpustakaan, Data Siswa, Bahan Pelajaran, dan lain-lain.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat ditarik sebuah masalah sebagai berikut: Apakah dengan hadirnya perkembangan Ilmu Teknologi dapat meningkatkan pembelajaran yang konvensional menjadi pembelajaran yang berbasis Teknologo Informasi sehingga dapat meningkatkan mutu Pendidikan pada umumnya?


BAB II
PEMBAHASAN

1. Perkembangan Teknologi Informasi dalam Pendidikan

Teknologi informasi serta Komunikasi dewasa ini berkembang cepat menurut deret ukur dalam Matematika. Dari tahun ke bulan, dari bulan ke minggu, dari minggu ke hari, dari hari ke jam, dan dari jam ke detik. Oleh karena itulah para cerdik-cendekia sepakat pada suatu argumen, bahwa: informasi memudahkan kehidupan manusia tanpa harus kehilangan kehumanisannya.


Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan yang sebenarnya juga merupakan kegiatan informasi, bahkan dengan pendidikanlah informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dapat disebarluaskan kepada generasi penerus suatu bangsa.


Pengaruh dari Teknologi informasi dan komunikasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi ada lima pergeseran di dalam proses pembelajaran yaitu:
• Pergeseran dari pelatihan ke penampilan,
• Pergeseran dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
• Pergeseran dari kertas ke “on line” atau saluran,
• Pergeseran fasilitasfisik ke fasilitas jaringan kerja,
• Pergeseran dari waktu siklus ke waktu nyata.


Sebagai media pendidikan komunikasi dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan peserta didik tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut.

2. Pembelajaran dengan e-learning
Dengan adanya teknologi informasi sekarang ini Pendidik dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui dunia maya atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.


E-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu:
• E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui,

menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi,
• Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan

menggunakan teknologi internet yang standar,
• Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di

balik paradigma pembelajaran tradisional.
Pada saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK atau berbasis IT

Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang

pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada pula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet. Sedangkan Dong (dalam Kamarga, 2002) mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.

Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini senada dengan menekankan penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakekat e-learning. Bahkan Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah “e” atau singkatan dari elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Internet, Intranet, satelit, tape audio/video, TV interaktif dan CD-ROM adalah sebahagian dari media elektronik yang digunakan Pengajaran boleh disampaikan secara pada waktu yang sama ataupun pada waktu yang berbeda Materi pengajaran dan pembelajaran yang disampaikan melalui media ini mempunyai teks, grafik, animasi, simulasi, audio dan video. Ia juga harus menyediakan kemudahan untuk ‘discussion group’ dengan bantuan profesional dalam bidangnya. Perbedaan Pembelajaran Tradisional dengan e-learning yaitu kelas ‘tradisional’, guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan di dalam pembelajaran ‘e-learning’ fokus utamanya adalah pelajar. Pelajar mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung-jawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran ‘e-learning’ akan ‘memaksa’ pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya.

Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri, kehadiran guru dalam arti sebenarnya, internet akan menjadi suplemen dan komplemen dalam menjadikan wakil guru yang mewakili sumber belajar yang penting di dunia.

menjelaskan filosofis e-learning sebagai berikut.

1. elearning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan, pelatihan secara on-line.

2. e-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian

terhadap buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi

3. e-learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan content dan pengembangan teknologi pendidikan.

4. Kapasitas siswa amat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar conten dan alat penyampai dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas siswa yang pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik.

Sedangkan Karakteristik e-learning, antara lain.

1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.

2. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks).

3. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa

kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.

4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

Untuk dapat menghasilkan e-learning yang menarik dan diminati, mensyaratkan tiga hal yang wajib dipenuhi dalam merancang elearning, yaitu : sederhana, personal, dan cepat. Sistem yang sederhana akan memudahkan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi dan menu yang ada, dengan kemudahan pada panel yang disediakan, akan mengurangi pengenalan system e-learning itu sendiri, sehingga waktu belajar peserta dapat diefisienkan untuk proses belajar itu sendiri dan bukan pada belajar menggunakan sistem e-learning-nya. Syarat personal berarti pengajar dapat berinteraksi dengan baik seperti layaknya seorang guru yang berkomunikasi dengan murid di depan kelas. Dengan pendekatan dan interaksi yang lebih personal, peserta didik diperhatikan kemajuannya, serta dibantu segala persoalan yang dihadapinya.

Hal ini akan membuat peserta didik betah berlama-lama di depan layar komputernya. Kemudian layanan ini ditunjang dengan kecepatan, respon yang cepat terhadap keluhan dan kebutuhan peserta didik lainnya. Dengan demikian perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secepat mungkin oleh pengajar atau pengelola.

3. Teknologi Pendukung E-Learning

Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Karena itu

dikenal istilah: computer based learning yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer; dan computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer.

Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalah

kombinasi dari teknologi audio/data, video/data, audio/video).

Teknologi ini juga sering di pakai pada pendidikan jarak jauh dimasudkan agar komunikasi antarapeserta didik dan guru bisa terjadi dengan keunggulan teknologi e-learning ini.


4. Perkembangan Pendidikan di Era Globalisasi.
Kerjasama yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah antar Pendidik dan peserta didik. Padahal dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh menempuh ruang dan waktu untuk menemui seorang ahli untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui Internet, via email.

Bayangkan apabila seorang peserta didik di Cianjur dapat berdiskusi masalah dengan seorang Ahli di Kabupaten lain dengan Internet

Sebuah aplikasi baru pembelajaran via internet ( e-learning) , yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh peserta didik kapan saja dan di mana saja, salah satu diantaranya sarana pembelajaran dengan e-learning . Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah peserta didik yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 40 – 50 orang. Pembelajaran dengan e-learning dapat diakses oleh siapa saja, darimana saja. Penyedia layanan Internet sekarang ini belum efektif karena kemampuan peserta didik dalam mengakses materi pembelajaran masih minim. Hal ini disebabkan tingkat pemahaman orang tua terhadap pembelajaran berbasis Teknologi Informatika juga minim dipengaruhi oleh keberadaan ekonomi yang kurang.

Namun diharapkan di masa depan Pembelajaran berbasis Teknologi Informatika ini dapat meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan dapat menggunakan teknologi yang lebih handal sehingga tercipta suatu sistem belajar mengajar yang efektif yang diimpi-impikan.

Manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan Internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan di Indonesia.

5. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning

Petunjuk tentang manfaat penggunaan internet, khususnya dalam pendidikan

terbuka dan jarak jauh (Elangoan, 1999; Soekartawi, 2002; Mulvihil, 1997; Utarini, 1997), antara lain.

a. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan

siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.

b. Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadual melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.

c. Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.

d. Bila siswa memerlukantambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah.

e. Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.

f. Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif.

g. Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional.

Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning

juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan antara lain

a. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa

itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya

hubungan akrab dengan peserta didik dalam proses belajar dan

mengajar.

b. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.

c. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.

d. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.

e. Tingkat ekonomi orang tua yang tidak merata serta tingkat pemahan Internet di orang tua

BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Perkembangan teknologi informasi memperlihatkan bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi ini.

Pemanfaatan teknologi informasi juga telah merambah dalam bidang pendidikan. Teknologi ini sangat pantas digunakan dalam lingkungan pendidikan karena dapat memberikan berbagai bantuan yang sangat bermanfaat dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Fungsi dari teknologi informasi untuk pendidikan adalah untuk menjamin kualitas pendidikan pada umumnya

Pemanfaatan teknologi informasi e-learning dalam proses pembelajaran, dengan sasaran yang secara cermat dipilih sebagai bahan ajar yang berkualitas, serta metodologi pengajaran yang tepat, akan mampu mendukung proses pencapaian tujuan yang lebih maju dan mampu mendukung proses pembelajaran pada umumnya bisa lebih jauh dapat diharapkan meningkatkan mutu Pendidikan .

B. SARAN - SARAN

Sehubungan dengan kesimpulan di atas, berikut ini disajikan saran-saran kiranya menjadi masukan yang sangat positif bagi peningkatan mutu pendidikan.

1) Dalam meningkatkan mutu pembelajaran hendaknya seoarang pendidik bisa memilih model pembelajaran yang bisa memudahkan peserta didik dalam memahami materi

2) Dalam meningkatkan mutu pembelajaran seorang pendidik harus dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam berbasis e-learning sehingga pembelajaran secara konvensional akan sedikit bergeser

DAFTAR PUSTAKA

1) Antonius Aditya Hartanto dan Onno W. Purbo, E-Learning berbasis PHP

2) Asep Saepudin, Penerapan Teknologi Informasi Dalam Pendidikan Masyarakat,

3) Budi Rahardjo, Proses e-Learning di Perguruan Tinggi, Seminar & Workshop, ITB,

4) Jaya Kumar C. Koran, Aplikasi ‘E-Learning’ Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran

5) Di Sekolah-Sekolah Malaysia: Cadangan Perlaksanaan Pada Senario Masa Kini,

6) Oos M. Anwas, Model Inovasi E-Learning Dalam Meningkatkan Mutu

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah makalah ini dapat diselesaikan dengan lancar. Makalah ini berjudul “Peningkatan Mutu Pembelajaran melalui Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi”

Karena keterbatasan penulis, karya tulis ini masih jauh dari sempurna baik dalam pembahasan maupun dalam penyajiannya. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan guna perbaikan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah mendukung dalam penulisan makalah ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada yang terhormat

1) Bapak Saepudin, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala SMP Negeri 1 Sukaresmi yang telah banyak memberikan bimbingan serta mmberikan motivasi dalam menyelesaikan makalah ini

2) Bapak Atmo S.Pd. selaku Pengawas SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur yang telah membimbing kami dalam bidang Supervisi maupun Manajerial;

3) Seluruh rekan-rekan guru SMP Negeri 1 Sukaresmi Cianjur; dan semua pihak yang tidak disebutkan satu per satu.,tidak lupa penulis sampaikan pula terima kasih dan penghargaan kepada suami dan anak-anakku yang selalu memberikan motivasi dan semangat dalam penulisan makalah ini. Mudah-mudahan Allah SWT dapat membalas semua amal yang telah diberikan kepada penulis. Amin.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai masukan bagi para pendidi meningkatkan mutu pendidikan

Sukaresmi, Oktober 2010

Penulis







1 komentar:

Unknown mengatakan...

terima kasih ya mbak, sangat berguna bagi saya makalah ini

Entri yang Diunggulkan

Praktik Baik tentang Pemanfaatan PMM untuk Guru dan Kepala Sekolah

Berbagi pengalaman pada Komunitas Interen sudah dilakukan setiap hari Selasa. Jika di Komunitas SMPN 3 Cipanas bernama Sebar Karya ( Selasa ...